ROGO SUKMA
8 Votes
Banyak orang
yang ingin menguasai Ilmu Meraga Sukma. Bagaimanakah rahasia yang sebenarnya?
Benarkah Meraga Sukma hanya bisa dilakukan dengan metode tirakat atau dengan
meminta bantuan jin ?
Anda mungkin
pernah mendengar cerita seseorang berilmu tinggi, yang mampu mengunjungi
familinya hanya dengan berkonsentrasi. Atau, Anda mungkin pernah menonto…n film
yang berkisah tentang seorang pendekar yang bertarung dari jarak jauh dengan
“tubuh halus”-nya dengan pendekar yang menjadi lawannya. Hal semacam itu
merupakan ciri dari seorang yang memiliki Ilmu Meraga Sukma, yang memang dapat
dipergunakan untuk melepas sukmanya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Ilmu Meraga
Sukma, atau banyak juga orang mengiistilahkanya sebagai Proyeksi Astral, Lepas
Sukma, Pangaracutan, Proyeksi Mental, Out of Body Experience, bahkan Astral
Projection, adalah suatu proses pelepasan sukma dari raga untuk melakukan
perjalanan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Proses ini bila sempurna
maka semua rasa panca indera pelakunya dibawa keluar, sehingga sukmanya mampu
mendengar, merasakan, melihat dan meraba lingkungan sekitarnya dengan sukma itu
sendiri secara nyata.
Penjelasannya
bahwa Gusti pengeran telah memberikan suatu fasilitas dalam tubuh manusia untuk
melakukan perjalanan ke penjuru langit dan bumi secara fisik (teknologi: ilmu
pengetahuan) dan non fisik (energi: sukma) jika memang manusia itu memiliki
kekuatan atau kemampuan.
Perlu
diketahui, proses meraga sukma sesunggunya tidak melepas roh, tetapi hanya
memproyeksikan energi pikiran yang disebut sukma. Kalau kita melepas roh bisa
menyebabkan kematian. Sebab itu orang yang meraga sukma bisa menarik kembali
energi pikiran yang melanglang buana sehingga dapat hidup kembali. Energi
pikiran atau sukma ini secara otomatis akan kembali ke raga dalam kondisi
tertentu, misalnya saja karena kaget, tertindih energi lain, dan sebagainya.
Sukma atau
jiwa adalah kemampuan manusia yang bersifat kasat mata, gaib, atau metafisika.
Sedangkan sukma atau jiwa ini sangatlah kompleks yang terdiri dari beberapa
sub-sub penyusun.
Salah satu
dari sub-sub tersebut adalah kemampuan Bawah Sadar atau orang ada yang
menyebutnya ESP (Extra Sensory Perception), atau juga disebut Indera Keenam.
Kemampuan Bawah Sadar inipun sebenernya kompleks juga.
Sifat khas
dari kemampuan Indera Keenam ini adalah kemampuan sensoriknya yang tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan sifat uniknya ini maka Indera Keenam
mampu melakukan aktivitas “antar dimensi” atau Transdimensi.
Juga mungkin
difahami secara sederhana, apa yang disebut sukma atau jiwa ini dapat
dianalogikan sebagai perangkat lunak (software) pada komputer. Kita tahu bahwa
software sendiri terbagi dalam beberapa klasifikasi sesuai kebutuhan
penggunanya.
Jika dalam
software komputer dikenal yang namanya Operating System sebagai basis kegiatan
seluruh aktivitas komputer maka, dalam jiwa atau sukma kita pun ada komponen
yang berfungsi sebagai basis kegiatan seluruh aktivitas hidup kita yang dalam
bahasa Qur’an disebut sebagai QALBU
Jadi sebenarnya
kegiatan melepas sukma bukan membuat tubuh kita menjadi kosong tanpa ada roh
yang mengisinya. Mengapa? Karena sebenarnya kita bukan “MELEPASKAN” sukma tapi
mendayagunakan kemampuan Extra Sensorik kita untuk melakukan penjelajahan antar
dimensi
Proses
melepas sukma hanya memanfaatkan kemanpuan otak yang kompleks. Tidak seperti
yang diperkirakan orang yang menyangka melepas sukma adalah berupa sinar dan
saudara empat lima pancer. Hal ini jauh dari kenyataan yang sesungguhnya.
Otak manusia
adalah suatu organ tubuh yang sangat luar biasa dan teramat kompleks. Seperti
kita ketahui otak manusia terbagi-bagi menjadi banyak sekali bagian yang
masing-masing mengatur suatu fungsi sistem tubuh manusia, seperti ada yang
khusus mengatur syaraf sensorik, lalu ada yang mengatur khusus untuk syaraf
motorik, dan lain-lain. Dan salah satu fungsi penting di dalam otak, ada suatu
bagian otak yang mempunyai tugas sebagai “pengawas”, yaitu mengawasi seluruh
kerja tubuh kita sehingga berjalan dengan semestinya. Nah, bagian otak ini
terus-menerus bekerja walau kita tertidur pulas. Buktinya adalah walau kita
tidur pulas sekali, bagian tubuh seperti jantung terus memompa darah dari dan
ke seluruh tubuh, atau paru-paru yang terus menghisap oksigen dan melepas CO2,
dan lain-lain. Tanpa bagian otak ini tubuh kita akan tidak dapat berfungsi
ketika kita tidur sehingga akibatnya kita bisa mati, karena kegagalan fungsi
tubuh.
Salah satu
bagian otak yang penting lainnya adalah suatu bagian otak yang bertugas untuk
menganalisis setiap pesan sensorik yang diterima tubuh lalu dikirim dalam
bentuk neurotransmitter ke otak, seperti dari mata, sehingga kita bisa melihat,
dari kulit sehingga kita bisa merasai sakit ketika kita tertusuk duri, dari
telinga sehingga kita bisa mendengar, dan lain sebagainya. Bagian otak ini
sangat penting bagi manusia karena jika bagian otak ini tidak berfungsi dengan
baik maka kita tidak akan bisa melihat, mendengar, merasakan, membaui, dan
lain-lain. Walaupun mata, telinga, kulit, dan hidung kita normal tidak ada yang
rusak sama sekali, namun jika bagian otak tadi rusak maka tidak akan ada
artinya sama sekali.
Jika kita
bisa memfungsikan dua bagian otak di atas secara maksimal, maka kita akan bisa
melepas sukma. Caranya adalah kita harus bisa membuat kesadaran otak kita tetap
terjaga, walau tubuh kita tertidur pulas sekali. Dengan menjaga kesadaran otak
yang penuh ketika kita tidur, maka ketika kita tidak lagi merasakan tubuh
(tidak bisa menggerakkan/ merasakan tubuh kita sama sekali tapi kita masih
sadar sepenuhnya), maka pikiran kita ini bisa “melayang-layang” kemana-mana,
pergi ke manapun yang kita mau dengan bebas seakan-akan kita sudah bangun.
Suatu hal
penting yang perlu ditegaskan adalah kemampuan melepas sukma ini adalah murni
kemampuan memanipulasikan kemampuan otak, bukan roh. Jadi kalau kita
mengganggap melepas sukma adalah melepas nyawa atau roh, hal ini jelas sama
tidak benar. Buktinya adalah kita masih bisa bebas balik lagi ke tubuh wadag
kita, tanpa ada hal-hal yang aneh. Bayangkan, kalau roh tentu kita tidak bisa
balik lagi ke tubuh wadagnya, kecuali atas izin Gusti Pengeran dalam kasus yang
yang spesifik dan langka sifatnya.
Orang yang
ingin melepas sukma harus memiliki energi tubuh yang cukup besar supaya mampu
melontarkan sukma ke luar raga, dan dipergunaskan untuk proses perjalanan luar
tubuh. Orang itu harus mengetahui teknik melepas sukma untuk dilatih dengan
disiplin dan kontinyu.
caranya:
1. Anda
berbaring di lantai / duduk dengan nyaman. Tangan diletakkan di samping tubuh
dengan jempol dan telunjuk saling bersentuhan. Pejamkan mata dan taruh lidah di
langit-langit.
2. Anda
lakukan menarik nafas dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut dengan aturan
nafas:
- Ambil
nafas dan keluarkan nafas 50% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semua.
- Ambil
nafas dan keluarkan nafas 90% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan
nafas semua.
- Ambil
nafas dan keluarkan nafas 1% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan
nafas semua.
- Ambil
nafas dan keluarkan 100% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan
semuannya.
- Ambil
nafas dan keluarkan 30% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semuanya.
- Ambil
nafas dan keluarkan 20% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas
semuanya.
3. Anda
bernafaslah alami selama 5 menit dan akhiri dengan meditasi.
4. Anda
membuka mata dan niatkan untuk meraga sukma. Setelah itu biarkan tubuh Anda
rilaks dan tetap berbaring sambil tidur-tiduran sampai Anda memasuki kondisi
sangat relaks atau setengah tidur. Sebab pada saat itu Anda mengalami sensasi
seperti berputar atau gerakan energi dari dalam tubuh yang ingin keluar.
Apabila tubuh Anda menjadi dua maka Anda tinggal mengendalikan “tubuh halus”
alias sukma untuk berjalan-jalan.
Sesungguhnya,
apa yang disebut sebagai Ilmu Meraga Sukma hanya memanfaatkan pontesi otak
untuk menproyeksikan dan melevitasikan pikiran untuk keluar tubuh. Prosesnya
membutuhkan bantuan energi tubuh besar yang bisa dirangsang dengan motada
pernafasan tertentu.
Selain itu,
metoda tirakat kolaborasi dengan jin jelas sekali memiliki efek-efek negatif
secara medis. Sebagai contoh, si jin hanya membantu menproyeksikan dan
melevitasikan pikiran keluar tubuh dengan merekayasa sistem syaraf otak kita,
sehingga potensial bisa mengganggu sistem syaraf kita jika saja kita tidak kuat
dan sungguh-sungguh telah siap.
Metoda
teraman dan terefektik adalah dengan memanfaat pontesi tubuh manusia sendiri,
yakni hanya dengan meningkatkan kapasitas energi tubuh supaya mampu
menlontarkan sukma keluar tubuh, dan melakukan proses perjalanan luar tubuh.
Tentunya membutuhkan latihan yang intensif dengan jangka waktu tertentu.
by,
pencerahan hati jenar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar