ROGO SUKMA
Banyak orang yang ingin menguasai
Ilmu Meraga Sukma. Bagaimanakah rahasia yang sebenarnya? Benarkah Meraga Sukma
hanya bisa dilakukan dengan metode tirakat atau dengan meminta bantuan jin ?
Anda mungkin pernah mendengar cerita
seseorang berilmu tinggi, yang mampu mengunjungi familinya hanya dengan
berkonsentrasi. Atau, Anda mungkin pernah menonto…n film yang berkisah tentang
seorang pendekar yang bertarung dari jarak jauh dengan “tubuh halus”-nya dengan
pendekar yang menjadi lawannya. Hal semacam itu merupakan ciri dari seorang
yang memiliki Ilmu Meraga Sukma, yang memang dapat dipergunakan untuk melepas
sukmanya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Ilmu Meraga Sukma, atau banyak juga
orang mengiistilahkanya sebagai Proyeksi Astral, Lepas Sukma, Pangaracutan,
Proyeksi Mental, Out of Body Experience, bahkan Astral Projection, adalah suatu
proses pelepasan sukma dari raga untuk melakukan perjalanan yang tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu. Proses ini bila sempurna maka semua rasa panca indera
pelakunya dibawa keluar, sehingga sukmanya mampu mendengar, merasakan, melihat
dan meraba lingkungan sekitarnya dengan sukma itu sendiri secara nyata.
Penjelasannya bahwa Gusti pengeran
telah memberikan suatu fasilitas dalam tubuh manusia untuk melakukan perjalanan
ke penjuru langit dan bumi secara fisik (teknologi: ilmu pengetahuan) dan non
fisik (energi: sukma) jika memang manusia itu memiliki kekuatan atau kemampuan.
Perlu diketahui, proses meraga sukma
sesunggunya tidak melepas roh, tetapi hanya memproyeksikan energi pikiran yang
disebut sukma. Kalau kita melepas roh bisa menyebabkan kematian. Sebab itu
orang yang meraga sukma bisa menarik kembali energi pikiran yang melanglang
buana sehingga dapat hidup kembali. Energi pikiran atau sukma ini secara
otomatis akan kembali ke raga dalam kondisi tertentu, misalnya saja karena
kaget, tertindih energi lain, dan sebagainya.
Sukma atau jiwa adalah kemampuan
manusia yang bersifat kasat mata, gaib, atau metafisika. Sedangkan sukma atau
jiwa ini sangatlah kompleks yang terdiri dari beberapa sub-sub penyusun.
Salah satu dari sub-sub tersebut
adalah kemampuan Bawah Sadar atau orang ada yang menyebutnya ESP (Extra Sensory
Perception), atau juga disebut Indera Keenam. Kemampuan Bawah Sadar inipun
sebenernya kompleks juga.
Sifat khas dari kemampuan Indera
Keenam ini adalah kemampuan sensoriknya yang tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Dengan sifat uniknya ini maka Indera Keenam mampu melakukan aktivitas
“antar dimensi” atau Transdimensi.
Juga mungkin difahami secara
sederhana, apa yang disebut sukma atau jiwa ini dapat dianalogikan sebagai
perangkat lunak (software) pada komputer. Kita tahu bahwa software sendiri
terbagi dalam beberapa klasifikasi sesuai kebutuhan penggunanya.
Jika dalam software komputer dikenal
yang namanya Operating System sebagai basis kegiatan seluruh aktivitas komputer
maka, dalam jiwa atau sukma kita pun ada komponen yang berfungsi sebagai basis
kegiatan seluruh aktivitas hidup kita yang dalam bahasa Qur’an disebut sebagai
QALBU
Jadi sebenarnya kegiatan melepas
sukma bukan membuat tubuh kita menjadi kosong tanpa ada roh yang mengisinya.
Mengapa? Karena sebenarnya kita bukan “MELEPASKAN” sukma tapi mendayagunakan
kemampuan Extra Sensorik kita untuk melakukan penjelajahan antar dimensi
Proses melepas sukma hanya memanfaatkan
kemanpuan otak yang kompleks. Tidak seperti yang diperkirakan orang yang
menyangka melepas sukma adalah berupa sinar dan saudara empat lima pancer. Hal
ini jauh dari kenyataan yang sesungguhnya.
Otak manusia adalah suatu organ
tubuh yang sangat luar biasa dan teramat kompleks. Seperti kita ketahui otak
manusia terbagi-bagi menjadi banyak sekali bagian yang masing-masing mengatur
suatu fungsi sistem tubuh manusia, seperti ada yang khusus mengatur syaraf
sensorik, lalu ada yang mengatur khusus untuk syaraf motorik, dan lain-lain.
Dan salah satu fungsi penting di dalam otak, ada suatu bagian otak yang
mempunyai tugas sebagai “pengawas”, yaitu mengawasi seluruh kerja tubuh kita
sehingga berjalan dengan semestinya. Nah, bagian otak ini terus-menerus bekerja
walau kita tertidur pulas. Buktinya adalah walau kita tidur pulas sekali,
bagian tubuh seperti jantung terus memompa darah dari dan ke seluruh tubuh,
atau paru-paru yang terus menghisap oksigen dan melepas CO2, dan lain-lain.
Tanpa bagian otak ini tubuh kita akan tidak dapat berfungsi ketika kita tidur
sehingga akibatnya kita bisa mati, karena kegagalan fungsi tubuh.
Salah satu bagian otak yang penting
lainnya adalah suatu bagian otak yang bertugas untuk menganalisis setiap pesan
sensorik yang diterima tubuh lalu dikirim dalam bentuk neurotransmitter ke
otak, seperti dari mata, sehingga kita bisa melihat, dari kulit sehingga kita
bisa merasai sakit ketika kita tertusuk duri, dari telinga sehingga kita bisa
mendengar, dan lain sebagainya. Bagian otak ini sangat penting bagi manusia
karena jika bagian otak ini tidak berfungsi dengan baik maka kita tidak akan
bisa melihat, mendengar, merasakan, membaui, dan lain-lain. Walaupun mata,
telinga, kulit, dan hidung kita normal tidak ada yang rusak sama sekali, namun
jika bagian otak tadi rusak maka tidak akan ada artinya sama sekali.
Jika kita bisa memfungsikan dua
bagian otak di atas secara maksimal, maka kita akan bisa melepas sukma. Caranya
adalah kita harus bisa membuat kesadaran otak kita tetap terjaga, walau tubuh
kita tertidur pulas sekali. Dengan menjaga kesadaran otak yang penuh ketika
kita tidur, maka ketika kita tidak lagi merasakan tubuh (tidak bisa
menggerakkan/ merasakan tubuh kita sama sekali tapi kita masih sadar
sepenuhnya), maka pikiran kita ini bisa “melayang-layang” kemana-mana, pergi ke
manapun yang kita mau dengan bebas seakan-akan kita sudah bangun.
Suatu hal penting yang perlu
ditegaskan adalah kemampuan melepas sukma ini adalah murni kemampuan
memanipulasikan kemampuan otak, bukan roh. Jadi kalau kita mengganggap melepas
sukma adalah melepas nyawa atau roh, hal ini jelas sama tidak benar. Buktinya
adalah kita masih bisa bebas balik lagi ke tubuh wadag kita, tanpa ada hal-hal
yang aneh. Bayangkan, kalau roh tentu kita tidak bisa balik lagi ke tubuh
wadagnya, kecuali atas izin Gusti Pengeran dalam kasus yang yang spesifik dan
langka sifatnya.
Orang yang ingin melepas sukma harus
memiliki energi tubuh yang cukup besar supaya mampu melontarkan sukma ke luar
raga, dan dipergunaskan untuk proses perjalanan luar tubuh. Orang itu harus
mengetahui teknik melepas sukma untuk dilatih dengan disiplin dan kontinyu.
caranya:
1. Anda berbaring di lantai / duduk
dengan nyaman. Tangan diletakkan di samping tubuh dengan jempol dan telunjuk
saling bersentuhan. Pejamkan mata dan taruh lidah di langit-langit.
2. Anda lakukan menarik nafas dari
hidung dan mengeluarkannya dari mulut dengan aturan nafas:
- Ambil nafas dan keluarkan nafas
50% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semua.
- Ambil nafas dan keluarkan nafas
90% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 1%
lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan keluarkan 100%
lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semuannya.
- Ambil nafas dan keluarkan 30% lalu
ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semuanya.
- Ambil nafas dan keluarkan 20% lalu
ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semuanya.
3. Anda bernafaslah alami selama 5
menit dan akhiri dengan meditasi.
4. Anda membuka mata dan niatkan
untuk meraga sukma. Setelah itu biarkan tubuh Anda rilaks dan tetap berbaring
sambil tidur-tiduran sampai Anda memasuki kondisi sangat relaks atau setengah
tidur. Sebab pada saat itu Anda mengalami sensasi seperti berputar atau gerakan
energi dari dalam tubuh yang ingin keluar. Apabila tubuh Anda menjadi dua maka
Anda tinggal mengendalikan “tubuh halus” alias sukma untuk berjalan-jalan.
Sesungguhnya, apa yang disebut
sebagai Ilmu Meraga Sukma hanya memanfaatkan pontesi otak untuk menproyeksikan
dan melevitasikan pikiran untuk keluar tubuh. Prosesnya membutuhkan bantuan
energi tubuh besar yang bisa dirangsang dengan motada pernafasan tertentu.
Selain itu, metoda tirakat
kolaborasi dengan jin jelas sekali memiliki efek-efek negatif secara medis.
Sebagai contoh, si jin hanya membantu menproyeksikan dan melevitasikan pikiran
keluar tubuh dengan merekayasa sistem syaraf otak kita, sehingga potensial bisa
mengganggu sistem syaraf kita jika saja kita tidak kuat dan sungguh-sungguh telah
siap.
Metoda teraman dan terefektik adalah
dengan memanfaat pontesi tubuh manusia sendiri, yakni hanya dengan meningkatkan
kapasitas energi tubuh supaya mampu menlontarkan sukma keluar tubuh, dan
melakukan proses perjalanan luar tubuh. Tentunya membutuhkan latihan yang
intensif dengan jangka waktu tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar